Halaman

Sabtu, 28 April 2012

Organisasi Profit PT.TELKOM



Organisasi Profit PT.TELKOM

       1. Pendahuluan

Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasilaba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, halini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.


Organisasi nirlaba di beberapa Negara:
·         Indonesia
Di Indonesia, organisasi nirlaba telah berkembang cukup pesat, terutama di bidang keagamaan serta advokasi. Selain itu, dibidang pendidikan kini juga mulai berkembang, seperti yang dilakukan oleh Internews Indonesia, dimana mereka melakukan bimbingan bagi para jurnalis.
·         Amerika Serikat
Perkembangan organisasi nirlaba di Amerika Serikat telah sangat jauh lebih maju dibanding Indonesia, terutama dalam bidang keagamaan. Amandemen Pertama Amerika Serikat menjamin kebebasan beragama bagi masyarakatnya. Bagaimanapun, organisasi nirlaba relijius seperti gereja, tunduk kepada lebih sedikit sistem pelaporan pemerintah pusat dibanding dengan banyak organisasi lain.[3] Dalam hal perpajakan, organisasi nirlaba relijius di Amerika Serikat juga dikecualikan dari beberapa pemeriksaan ataupun peraturan, yang membedakannya dengan organisasi non relijius
·         Kanada
Di Kanada, organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan didalam Agen Pendapatan Kanada (Canada Revenue Agency).
·         Kerajaan Inggris
Di Inggris dan Wales, organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan didalam Komisi Pengawasan Derma. Di Skotlandia, Kantor Pengatur Derma Skotlandia juga melayani fungsi yang sama. Berbeda dengan organisasi nirlaba di Amerika Serikat, seperti serikat buruh, biasanya tunduk kepada peraturan yang terpisah, dan tidak begitu dihormati sebagaimana halnya derma dalam hal pengertian teknis.


2. Teori
Dalam tulisan ini saya akan lebih memfokuskan kepada organisasi laba. Organisasi yang akan saya bahas adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa disebut TELKOM. PT TELKOM adalah merupakan perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan terbesar di Indonesia, saat ini telah memperluas portofolio bisnisnya menjadi Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME).


Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOM Group, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Selama 2009, pertumbuhan pelanggan TELKOM adalah sebesar 21,2%, yang mencapai 105,1 juta pelanggan, terdiri dari 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon selular.
Saham TELKOM sampai dengan 31 Desember 2009 dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham TELKOM dibanding tahun sebelumnya.
Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.152 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Selama tahun 2009 telah terjadi perubahan kepemilikan saham TELKOM di anak perusahaan dengan kepemilikian langsung di PT Infomedia Nusantara yang semula 51% menjadi 100%. Sedangkan perubahan di anak perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung yang di PT Balebat Dedikasi Prima yang semula 33,15% menjadi 65% melalui kepemilikan PT Infomedia Nusantara.
TELKOM dalam keorganisasian bergabung dengan perusahaan-perusahaan sejenis baik lokal maupun internasional. Untuk lingkup nasional TELKOM menjadi anggota di Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi Kliring Telekomunikasi Indonesia (ASKITEL), Corporate Forum for Community Development (CFCD).
Untuk lingkup Internasional TELKOM menjadi anggota di Asia Pacific Network Information Centre (APNIC), yaitu organisasi non profit yang bertujuan untuk menjaga sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik agar stabil dan handal. Keanggotaan di ITU-D (bertanggungjawab membuat kebijakan dan menyediakan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang telekomunikasi) dan ITU-T (bertanggungjawab dalam pembuatan standar-standar telekomunikasi).



  3. Visi dan Misi Telkom

Visi:
Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional.
Misi:
Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Tujuan:
Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis:
Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel / fixed wire line (“FWL”).
Menyelaraskan layanan selularakses jaringan tidak bergerak nirkabel / fixed wireless access (“FWA”) dan mempersiapkan FWA sebagai unit usaha tersendiri.
Investasi dalam jaringan pita lebar (broadband).
Solusi enterprise terintegrasi.
Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”).
Mengembangkan layanan teknologi informasi.
Mengembangkan bisnis portal.
Menyederhanakan portofolio anak perusahaan.
Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Transformasi budaya Perusahaan.


    4. Pembahasan
Sebagai suatu organisasi profit besar yang melayani kebutuhan tentang komunikasi seluruh masyarakat Indonesia sangat membutuhkan pemimpin dan anggota-anggota yang profesional agar tujuan dari organisasi ini dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Seorang pemimpin harus dapat menjadi motivator bagi bawahan dan rekan-rekannya dalam bekerja apabila semangat mereka mulai menurun. menjadi seorang pendengar yang baik terhadap keluhan-keluhan yang muncul dari para pelanggan mereka dan juga sebagai pengambil keputusan dan seorang pemecah masalah.
Menurut saya PT TELKOM adalah salah satu organisasi profit yang berhasil mencapai tujuan mereka dalam melayani pelanggan. Untuk menarik pelanggan maka mereka memberikan promo-promo kepada masyarakat, memperluas pasarannya dan tidak lupa memberikan pelayanan yang terbaik.
maka seorang pemimpin yang profesional dan handal adalah salah satu kunci sukses dalam mencapai tujuan dari suatu organisasi.


Sumber  :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar