Organisasi Profit PT.TELKOM
1. Pendahuluan
Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan
organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa
sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur.
Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha
organisasinya. Donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber
pendanaan. Berbeda dengan organisasilaba yang telah memiliki sumber pendanaan
yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung
jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris,
yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi
nirlaba, halini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah
’pemilik’ organisasi.
Organisasi nirlaba di beberapa Negara:
· Indonesia
Di Indonesia, organisasi nirlaba telah berkembang cukup
pesat, terutama di bidang keagamaan serta advokasi. Selain itu, dibidang
pendidikan kini juga mulai berkembang, seperti yang dilakukan oleh Internews
Indonesia, dimana mereka melakukan bimbingan bagi para jurnalis.
· Amerika
Serikat
Perkembangan organisasi nirlaba di Amerika Serikat telah
sangat jauh lebih maju dibanding Indonesia, terutama dalam bidang keagamaan.
Amandemen Pertama Amerika Serikat menjamin kebebasan beragama bagi
masyarakatnya. Bagaimanapun, organisasi nirlaba relijius seperti gereja, tunduk
kepada lebih sedikit sistem pelaporan pemerintah pusat dibanding dengan banyak
organisasi lain.[3] Dalam hal perpajakan, organisasi nirlaba relijius di
Amerika Serikat juga dikecualikan dari beberapa pemeriksaan ataupun peraturan,
yang membedakannya dengan organisasi non relijius
· Kanada
Di Kanada, organisasi nirlaba yang mengambil format derma
biasanya harus dicatatkan didalam Agen Pendapatan Kanada (Canada Revenue
Agency).
· Kerajaan
Inggris
Di Inggris dan Wales, organisasi nirlaba yang mengambil
format derma biasanya harus dicatatkan didalam Komisi Pengawasan Derma. Di
Skotlandia, Kantor Pengatur Derma Skotlandia juga melayani fungsi yang sama.
Berbeda dengan organisasi nirlaba di Amerika Serikat, seperti serikat buruh,
biasanya tunduk kepada peraturan yang terpisah, dan tidak begitu dihormati
sebagaimana halnya derma dalam hal pengertian teknis.
2. Teori
Dalam tulisan ini saya akan lebih memfokuskan kepada
organisasi laba. Organisasi yang akan saya bahas adalah PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk atau yang biasa disebut TELKOM. PT TELKOM adalah merupakan
perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan terbesar
di Indonesia, saat ini telah memperluas portofolio bisnisnya menjadi
Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME).
Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next
Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOM
Group, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi
dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang
lebih baik.
Selama 2009, pertumbuhan pelanggan TELKOM adalah sebesar
21,2%, yang mencapai 105,1 juta pelanggan, terdiri dari 8,4 juta pelanggan
telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel,
dan 81,6 juta pelanggan telepon selular.
Saham TELKOM sampai dengan 31 Desember 2009 dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%).
Tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham TELKOM dibanding tahun sebelumnya.
Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New
York (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa
tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450.
Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.152
miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Selama tahun 2009 telah terjadi perubahan kepemilikan saham
TELKOM di anak perusahaan dengan kepemilikian langsung di PT Infomedia
Nusantara yang semula 51% menjadi 100%. Sedangkan perubahan di anak perusahaan
dengan kepemilikan tidak langsung yang di PT Balebat Dedikasi Prima yang semula
33,15% menjadi 65% melalui kepemilikan PT Infomedia Nusantara.
TELKOM dalam keorganisasian bergabung dengan
perusahaan-perusahaan sejenis baik lokal maupun internasional. Untuk lingkup
nasional TELKOM menjadi anggota di Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL),
Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi Kliring Telekomunikasi Indonesia
(ASKITEL), Corporate Forum for Community Development (CFCD).
Untuk lingkup Internasional TELKOM menjadi anggota di Asia
Pacific Network Information Centre (APNIC), yaitu organisasi non profit yang
bertujuan untuk menjaga sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik agar
stabil dan handal. Keanggotaan di ITU-D (bertanggungjawab membuat kebijakan dan
menyediakan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara
berkembang di bidang telekomunikasi) dan ITU-T (bertanggungjawab dalam
pembuatan standar-standar telekomunikasi).
3. Visi dan Misi Telkom
Visi:
Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional.
Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional.
Misi:
Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan
kualitas terbaik dan harga kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Tujuan:
Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis:
Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel
/ fixed wire line (“FWL”).
Menyelaraskan layanan selularakses jaringan tidak bergerak
nirkabel / fixed wireless access (“FWA”) dan mempersiapkan FWA sebagai unit
usaha tersendiri.
Investasi dalam jaringan pita lebar (broadband).
Solusi enterprise terintegrasi.
Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”).
Mengembangkan layanan teknologi informasi.
Mengembangkan bisnis portal.
Menyederhanakan portofolio anak perusahaan.
Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Transformasi budaya Perusahaan.
4. Pembahasan
Sebagai suatu organisasi profit besar yang melayani kebutuhan
tentang komunikasi seluruh masyarakat Indonesia sangat membutuhkan pemimpin dan
anggota-anggota yang profesional agar tujuan dari organisasi ini dapat tercapai
dengan efektif dan efisien. Seorang pemimpin harus dapat menjadi motivator bagi
bawahan dan rekan-rekannya dalam bekerja apabila semangat mereka mulai menurun.
menjadi seorang pendengar yang baik terhadap keluhan-keluhan yang muncul dari
para pelanggan mereka dan juga sebagai pengambil keputusan dan seorang pemecah
masalah.
Menurut saya PT TELKOM adalah salah satu organisasi profit
yang berhasil mencapai tujuan mereka dalam melayani pelanggan. Untuk menarik
pelanggan maka mereka memberikan promo-promo kepada masyarakat, memperluas
pasarannya dan tidak lupa memberikan pelayanan yang terbaik.
maka seorang pemimpin yang profesional dan handal adalah
salah satu kunci sukses dalam mencapai tujuan dari suatu organisasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar