Halaman

Jumat, 23 Maret 2012

ORGANISASI LINI


ORGANISASI LINI (Line Organization)


BAB I
PENDAHULUAN

Saya menyusun tugas mata kuliah softskill  ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi atau kondisi keorganisasian dalam suatu organisasi lini.
Struktur organisasi lini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun demikian manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak.
Organisasi lini didasarkan atas dasar wewenang langsung. Masing-masing manajer bertanggung jawab untuk mangumpulkan dan memproses informasi yang akan dikeluarkan departemennya bersama-sama dengan asisten manajer dan bawahan lainnya.
Struktur organisasi lini lebih tepat diterapkan pada organisasi berskala kecil dengan lingkup dan volume kerja yang terbatas



BAB II
TEORI

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya: Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.


Ciri-ciri:
·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·         Belum terdapat spesialisasi
·         Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·         Struktur organisasi sederhana dan stabil
·         Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
·         Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
-          Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
-          Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
-          Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
-          Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
-          Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
-          Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
-          Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
-          Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
-          Adanya penghematan biaya
-          Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
-          Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
-          Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
-          Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
-          Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
-          Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan organisasi lini dan staff :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0rENnvMOQlsxlK09Q_eVJI9XZ-kxwvvBEzCpXtokfz_kGk819QA2vhi8mECdpIf7nCnILUks5FjotzsqOX_b9IWhPQW64qLPyIj_Ahz5cbiBmXcYSAQ5ZXWKV-Byif5X1rA0vUMeF7icr/s320/struk1.gif




BAB IV
PEMBAHASAN

Pada organisasi lini dan staff, manajer dalam membuat keputusan dibantu oleh departemen personalia, departemen hukum dan departemen penelitian beserta staffnya. Adanya garis koordinasi antara president atau manajer puncak dengan departemen personalia, hukum dan penelitian menunjukkan bahwa staff ketiga departemen tersebut diberi wewenang untuk memberi laporan segala sesuatu tentang organisasi perusahaan kepada manajer puncak.
          Pada struktur organisasi lini dan staff terdapat  tipe wewenang, yaitu :
Manajer lini mempunyai wewenang lini. Manajer lini mempunyai wewenang langsung atas operasional departemen yang di bawahnya. Mereka mempunyai wewenang untuk membuat keputusan dan untuk mendorong tindakan.
Staff manajer memiliki wewenang staff. Mereka dimaksudkan membantu manajer. Mereka tidak mempunyai wewenang untuk memberikan perintah atau usaha agar manajer membuat keputusan sesuai dengan keinginannya yang pasif pada manajer.
Semua staff manajer diberi wewenang fungsional. Mereka mempunyai wewenang untuk membuat keputusan dalam menjalankan aktivitas khusus dengan personel-personel dari departemen lainnya.


Sumber :


Nama  : Nur Seftiani
Kelas  : 2KA06
NPM : 15111324

Tidak ada komentar:

Posting Komentar